TERNYATA...Politik UANG Marak Sehari Jelang Coblosan


Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak, politik uang masih saja menjadi pilihan untuk memenangkan gelaran pesta demokrasi. Sebagian masyarakat menunggu "serangan fajar".

Besok 9 Desember, tiga kabupaten di Yogyakarta Bantul, Sleman, dan Gunungkidul, menggelar Pilkada. Dari penelusuran Okezone saat masa tenang, sejumlah warga mengaku dijanjikan sejumlah uang mulai dari Rp50 ribu sampai Rp100 ribu, sampai diberikan barang untuk memilih pasangan calon.

TERNYATA...Politik UANG Marak Sehari Jelang Coblosan


Dari pengakuan salah satu warga Wonosari, Gunungkidul, Maya (20) mengaku mendapatkan penawaran untuk memilih salah satu pasangan calon (paslon). Nantinya setelah coblosan diberikan uang sebesar Rp 50 ribu.

"Besok katanya mau diberikan uang tetapi memilih dahulu dan akan diberikan uang," kata Maya, Selasa (8/12/2015).

Namun, dirinya tetap belum memberikan pilihan kepada siapa. Dirinya mengaku memilih sesuai dengan hati nuraninya. Dari empat pasangan calon, dirinya sudah menentukan pasangan yang akan dipilih.

"Belum menentukan, tapi kemungkinan tidak akan memilih yang menjanjikan uang," tegasnya.

Sementara Mandra (33) warga kecamatan Saptosari, mengaku sudah mendapatkan janji mendapatkan sejumlah uang dari paslon. Uang akan diberikan menjelang pencoblosan.

"Saya malah ketemu ibu-ibu mengaku tidak akan memilih jika tidak diberi uang," tegas Mandra.

Sedangkan, Anjani salah seorang warga Kecamatan Semin, mengaku di rumahnya sudah ada sarung dari salah satu tim sukses paslon. Tim sukses sudah melakukan pendataan sesuai nama yang nantinya akan diberi uang.

"Saya tahunya ada gambar pasangan calon bupati dan wakil bupati,"katanya.

Di Bantul, seorang warga Slamet (40) warga panggung harjo, Bantul, mengaku melihat pertemuan pasangan calon yang tidak jauh dari rumahnya pada Senin 7 Desember. Saat itu ada tetangganya yang mendapatkan uang Rp50 ribu.

"Kemarin ada beberapa di lokasi, ada yang saat pertemuan di dalam kardus makanan diberikan uang," uja Slamet.

Salah satu tim sukses di Gunungkidul, yang enggan disebutkan namanya mengaku sulit menjawab untuk menangkal politik uang dari pasangan calon lain. Namun dirinya mengaku tidak akan membayar uang untuk mencoblos paslon.

"Kalau yang ditanyakan itu (politik uang) ya sama saja tanya ayam atau telur yang duluan," tutur seorang tim sukses itu.

Sebelumnya komisioner Bawaslu RI Endang Wihdatiningtyas dalam kunjungannya ke Yogyakarta mengatakan money politik menjelang pilkada harus diwaspadai. Meski diakuinya untuk menindak itu sansinya tidak disebutkan di UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang pilkada.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dalam rakor beberapa waktu lalu juga menjelaskan jika money politik bisa ditindak melalui pidana umum. "Namun, unsurnya harus terpenuhi. Semoga tidak terjadi karena panwas terus melakukan sosialisasi," pungkas Kapolri.
sumber:http://news.okezone.com/read/2015/12/08/510/1262904/politik-uang-marak-sehari-jelang-coblosan